Pertandingan El Clasico Antara Barcelona vs Real Madrid

Pertandingan El Clasico antara Barcelona vs Real Madrid. (Foto: Alex Caparros/Getty Images)

Rajanusantara - Presiden LaLiga Javier Tebas menyebut El Clasico adalah persoalan negara Spanyol secara keseluruhan. Ia menilai laga itu bukan persoalan Barcelona semata.

Di pekan ke-10 Liga Spanyol, Sabtu (26/10), harusnya digelar El Clasico antara Barcelona vs Real Madrid di Camp Nou. Laga itu akhirnya diundur karena demonstrasi yang terjadi di Catalunya.

Situasi di Catalunya, basis klub Barcelona, sedang memanas menyusul protes masyarakat terkait penambahan masa tahanan 9 aktivis pro kemerdekaan Catalunya. Penangkapan itu sendiri terkait aksi referendum dua tahun lalu.
Guna menghindari hal yang tidak diinginkan, Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF) mengundur laga Barcelona vs Madrid ke 18 Desember 2019. Tebas menilai, El Clasico memang menjadi persoalan negara yang serius.

"Masalah El Clasico adalah persoalan negara. Saya tak melihat hanya menjadi masalah Barcelona," kata Tebas seperti dilansir ESPN.

Diundurnya laga El Clasico membuat Barcelona sempat protes. Tebas menjelaskan, situasinya memang tidak kondusif sehingga laga memang harus ditinjau ulang.

"Yang kami tahu dari polisi dan berdasarkan informasi yang kami dapatkan, terlalu berbahaya bermain pada 26 Oktober. Saya tak tahu data apa yang digunakan Barcelona untuk mengatakan tanggal 18 Desember bisa lebih berbahaya," tanyanya.
Keputusan menggelar El Clasico pada 18 Desember, yang notabenya tengah pekan, menghadirkan polemik. LaLiga ingin pertandingan Barcelona vs Madrid digelar pada akhir pekan untuk mempertimbangkan penonton di Asia. LaLiga sendiri mengusulkan tanggal 4 Desember, namun RFEF tetap pada keputusannya.

"Bagi kami, penting El Clasico dimainkan pada akhir pekan dan tengah hari tetapi itu tidak terjadi. Waktu kick-off untuk El Clasico, pertama, selalu dipilih dengan mempertimbangkan Asia," jelas Tebas.

"Sekarang karena ini akan menjadi pertandingan malam hari, ada banyak negara yang akan melewatkannya. Dari Arab Saudi ke Jepang dan jauh ke Australia, mereka akan tidur [pada jam itu]," ujar Tebas.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.