Penularan HIV di Indonesia Diprediksi Meningkat di 2020

Ilustrasi tes HIV (Foto: iStock)

Rajanusantara - Data UNAIDS atau program PBB untuk HIV-AIDS, menyebutkan bahwa setiap tahun ada 46 ribu kasus infeksi baru di Indonesia. Namun, apakah tahun depan jumlah infeksi HIV baru di Indonesia akan bertambah atau justru berkurang?

Indonesia saat ini menempati posisi ketiga di Asia-Pasifik, setelah India dan China. Menanggapi hal ini, ketua tim HIV terpadu RSUI (Rumah Sakit Universitas Indonesia), Dr dr Alvina Widhani, SpPD, KAI, menyatakan, bahwa jumlah infeksi penularan HIV di Indonesia diprediksi akan meningkat pada tahun depan.

"Jumlahnya saya rasa akan tetap atau lebih tinggi. Sekitar tahun ini saja sekitar 46 ribuan per tahun kasus baru, tahun depan kemungkinan akan sama atau bisa lebih banyak, karena pertama faktor pendeteksian akan lebih intensif. Bahkan, sekarang kalau mau menikah ada beberapa yang menerapkan harus cek HIV dulu," kata dr Alvina saat ditemui , pada Kamis (12/12/2019).

dr Alvina pun menjelaskan, faktor risiko penularan seksual yang kian meningkat menjadi salah satu penyebabnya, setelah penggunaan narkoba suntik.

"Jadi, satu sisi pendeteksian semakin intensif, tapi di sisi lain juga proses penularan melalui faktor perilaku seksual berisiko itu juga meningkat sih. Jadi, ada dua faktor yang membuat tetap tinggi atau meningkat," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.