Sempat Nyaris Punah, Populasi Singa Asia Naik dalam 5 Tahun







Kabar gembira datang dari India. Populasi singa asia di negara itu meningkat hampir 29 persen dalam 5 tahun terakhir.
Kabar itu disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Narendra Modi melalui akun Twitternya @narendramodi. Dalam cuitannya itu, ia melaporkan bahwa singa Asia yang tinggal di Taman Nasional Gir Gujarat jumlahnya bertambah dan sebarannya juga mencapai 36 persen dari keseluruhan wilayah hutan.
Lebih lanjut Modi menjelaskan bahwa singa Asia meningkat menjadi 674 ekor dibandingkan dengan lima tahun lalu yang berjumlah 574 ekor. Distribusinya ini meningkat dari seluas 22.000 kilometer persegi pada 2015 menjadi 30.000 kilometer persegi pada 2020.

Peningkatan jumlah ini tak lepas dari berbagai faktor seperti partisipasi masyarakat, teknologi, perawatan satwa liar, pengelolaan habitat yang tepat, dan langkah-langkah untuk meminimalisir konflik antara singa dengan manusia.

Penghitungan jumlah singa ini dilakukan oleh Departemen Kehutanan Gujarat menggunakan metode Block Count yaitu strategi yang digunakan untuk menghitung hewan liar di daerah tertentu. Staf Taman Nasional yang terdiri atas 13 divisi administratif melakukan latihan di bawah pengawasan ketat dari otoritas administratif masing-masing yang melibatkan 1.400 tenaga kerja.
Meningkatnya populasi singa ini juga disampaikan World Wide Fund for Nature (WWF) yang sebelumnya menjelaskan bahwa spesies singa ini merupakan satwa yang terancam punah. Singa-singa ini harus menghadapi perburuan liar dan hilangnya habitat mereka akibat pembangunan kuil dan jalan.
Singa Asia atau juga dikenal sebagai singa India atau singa Persia merupakan subspesies singa yang habitatnya berpusat di Gujarat, India. Sebelumnya, singa ini dapat ditemukan sampai ke wilayah Eropa tenggara. Singa Asia memiliki ciri yang berbeda dengan singa Afrika, terutama pada bagian ekor yang lebih besar dan rambut bagian tengkuk yang kurang mengembang.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.