Warga Bitung Mengungsi ke Dataran Tinggi, Tunggu BMKG Cabut Status Tsunami

Warga Bitung Mengungsi ke Dataran Tinggi, Tunggu BMKG Cabut Status Tsunami

Rajanusantara - Gempa bumi bermagnitudo 7,1 dirasakan cukup kuat di Bitung Kota, Maluku Utara. Masyarakat mengungsi ke dataran tinggi karena gempa ini berpotensi menimbulkan tsunami.

"Warga sudah evakuasi mandiri ke dataran tinggi, menjauh dari pesisir pantai. Kekuatannya memang kuat, makanya masyarakat sudah mengerti, langsung evakuasi mandiri, mengamankan diri," kata anggota Satgas BPBD Kota Bitung, Efery, saat dihubungi, Jumat (15/11/2019).

Efery mengatakan ada banyak titik dataran tinggi yang jadi lokasi warga mengamankan diri. Dia mengatakan belum ada laporan kerusakan bangunan ataupun adanya korban akibat peristiwa ini.
"Dari pihak BPBD sudah memasang rambu evakuasi dan titik kumpul, jadi masyarakat tinggal menyesuaikan ke lokasi yang ada. Di Bitung, untuk semua wilayah sudah ada semua rambu evakuasi," ujar dia.

Dia mengatakan secara umum kondisi di Kota Bitung sudah berangsur kondusif. Namun warga masih bertahan di dataran tinggi sembari menunggu BMKG mencabut status potensi tsunami.

"Kami menunggu status tsunami dicabut BMKG," ujar Efery.

Gempa bumi magnitudo 7,1 terjadi di Jailolo, Maluku Utara (Malut), berpotensi menimbulkan tsunami. Gempa ini dirasakan di sejumlah daerah.

BMKG melaporkan gempa ini terjadi pada Kamis (14/11) pukul 23.17 WIB. Petugas meminta warga di tiga daerah ini waspada terhadap gelombang tsunami.

Di daerah Bitung dan Manado, gempa dirasakan dalam skala IV-V MMI, yang artinya gempa dirasakan banyak orang dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, serta membuat benda terpelanting dan benda besar yang digantung bergoyang.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.