KENALI DAN PAHAMI GEJALA HERPES GENITAL


Tak semua penyakit menular seksual (PMS) dapat dicegah dengan penggunaan kondom. Perubahan gaya aktivitas seksual membuat PMS seperti herpes genital tetap tertular.

"Herpes genital adalah penyakit infeksi herpes simplex virus (HSV) yang bisa kena kelamin," ujar ahli kulit dan kelamin, dr Wresti Indriatmi dalam seminar media bersama Klinik Spesialis Kulit dan Kelamin Pramudia di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (16/5).

Banyak orang kerap menyamakan herpes zoster (cacar ular) dan herpes genital. Herpes zoster disebabkan oleh virus Varicella-zoster, yang juga menjadi penyebab cacar air. "Padahal keduanya berbeda," kata Wresti.

Ada dua jenis penyebab herpes genital, di antaranya HSV tipe 1 dan tipe 2. HSV tipe 1 berdiam di tubuh bagian atas dan menyebabkan herpes oral pada bibir dan mulut. Gejala herpes oral umumnya sulit dibedakan dengan sariawan.

Sedangkan HSV tipe 2 berada di tubuh bagian pinggang ke bawah. Tipe 2 menimbulkan herpes pada genital atau sekitar kelamin.

Namun, karena perubahan aktivitas seksual, keberadaan kedua tipe virus ini bisa terbalik. HSV tipe 1 bisa ditemukan di genital dan HSV tipe 2 bisa ditemukan di area bibir dan mulut.

Herpes genital tak hanya ditularkan oleh kontak seksual, tapi juga melalui seks oral atau kontak antara mulut dan kelamin, juga berciuman. Dari aktivitas ini, virus bisa masuk melalui mukosa atau selaput lendir bibir serta kelamin.

Kenali gejalanya

Seseorang yang terkena virus tak akan mengalami gejala saat pertama kali tertular virus. Gejala diawali dengan rasa tak nyaman pada tubuh seperti sakit flu. Saat pertama kali timbul gejala, kata Wresti, akan timbul rasa nyeri luar biasa pada kelamin.

Rasa nyeri dibarengi dengan timbulnya lepuhan kecil berisi air. Lepuhan akan pecah dan menimbulkan luka. Bekas luka ini bisa hilang dalam waktu 1-2 minggu.

Pada wanita, lepuhan bisa muncul di sekitar vagina, uretra, serviks, atau di antara vagina dan dubur. Sedangkan pada pria, lepuhan timbul di kulit ujung penis, dalam uretra, buah zakar, atau daerah antara penis dan dubur.

Namun, Wresti memberikan catatan, tak semua orang mengalami gejala yang sama. Herpes asimtomatik tak memiliki gejala, namun tubuh terbukti 'menyembunyikan' HSV jika dilihat dari hasil tes laboratorium.

Seseorang juga akan kesulitan mengenali herpes atipik yang tak memiliki gejala khas. Gejala umumnya berbentuk bercak merah yang muncul berulang atau luka lecet memanjang hingga sulit dikenali.

Meski tidak menimbulkan kematian atau kanker, tidak ada istilah sembuh untuk penyakit ini. "Sekali kemasukan, akan kontrak seumur hidup," ujar Wresti.

Hingga kini, belum ditemukan obat yang ampuh membunuh virus tersebut. Virus tetap bersembunyi dalam sel-sel saraf. Sementara obat yang tersedia hanya berfungsi untuk mengurangi kekambuhan.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.