Negara Kalah Berperang Melawan Kartel Narkoba



RajanusantaraAnggota kelompok kartel narkoba mengepung pasukan keamanan di Kota Culiacan, di Meksiko dalam upaya membebaskan salah satu anak lelaki pemimpin kartel Joaquin ‘El Chapo’ Guzman, Ovidio Guzman. Pertempuran pun berlangsung sengit dan menyebabkan otoritas melepaskan anak pemimpin kartel tersebut pada Kamis (17/10) hingga kemarin.

Menteri Keamanan Meksiko Alfonzo Durazo mengungkapkan, patroli yang dilaksanakan polisi militer Garda Nasional menarget sebuah rumah di Kota Culiacan, sekitar 1.235 km dari Kota Mexico City. Setelah masuk ke rumah tersebut, mereka menemukan empat orang, termasuk Ovidio Guzman, yang juga dituduh melakukan perdagangan narkoba di Amerika Serikat.

Penangkapan tersebut diketahui oleh pemimpin kartel. Mereka melancarkan perlawanan. Bahkan, mereka menyerbu kota dan bertempur dengan polisi dan tentara pada kemarin siang. Mereka membakar mobil di jalanan dan meledakkan salah satu stasiun pengisian bahan bakar gas.

“Keputusan untuk menarik diri dari rumah tersebut dan melepas Ovidio Guzman untuk menghindari kekerasan lebih lanjut di kota tersebut,” kata Durazo dilansir Reuters. “Kita juga mencoba menyelamatkan personel dan menjaga kota tetap tenang,” ujarnya.

Reaksi atas penangkapan Ovidio Guzman memang tidak diprediksi sebelumnya oleh otoritas keamanan setelah penangkapan ayahnya El Chapo yang melegenda tersebut. Namun, pertempuran dan ketegangan justru berlangsung hingga tengah malam.

Sekelompok narapidana berhasil melarikan diri dari penjara kota. Penduduk kota juga mengalami ketakutan yang luar biasa ketika baku tembak terjadi. Asap hitam bermunculan dari pembakaran mobil dan stasiun pengisian bahan bakar.

Banyak keluarga memilih membiarkan anak-anaknya did alma mobil ketika baku tembak terjadi. Mereka tetap tiarap. “Ayah, bisakah kita berdiri sekarang?” tanya seorang anak lelaki kepada ayahnya yang diunggah di Twitter. “Jangan, tetap tiarap di lantai,” ujar pria dengan suara gemetar.

Kepala Keamanan Sinaloa Cristobal Castaneda mengungkapkan kepada stasiun televisi Televisa bahwa dua orang meninggal dunia dan 21 orang lainnya terluka. Dia mengungkapkan polisi terus ditembakki oleh anggota kartel. “Saya meminta penduduk untuk tidak meninggalkan rumah,” jelasnya.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.