Sebelum Meninggal Dokter Li Wenliang yang Pertama Kali Ingatkan Soal Virus Corona


Rajanusantara - Li Wenliang Dokter di sebuah rumah sakit di wuhan, tiongkok yang pertama kali memperingatkan soal bahaya virus corona, meninggal dunia karena virus tersebut. 

ia sempat dituding menyebarkan informasi yang menyesatkan karena meminta koleganya dan masyarakat mewaspadai virus corona. 

Li meninggal pada jumat (07/02), pukul 02.58 waktu setempat setelah di rawat selama beberapa hari "Dokter mata kami, Li Wenliang, Sayangnya terjangkit virus corona saat bertugas memerangi epidemi virus corona," demikian pernyataan tertulis rumah sakit setempat.

Li termasuk satu dari delapan orang yang sebelumnya diselidiki pemerintah karena diduga menyebarkan informasi menyesetkan tentang wabah virus corona. 

saat itu, ada 7 pasien yang dikarantina di RS tempat Li bekerja. mereka menunjukan gejala penyakit yang mengingatkannya pada SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome).Ia mendesak rekan-rekan kerjanya untuk mengenakan pakaian pelindung di tempat kerja agar tidak tertular virus tersebut.

4 hari kemudian, Dr Li dipanggil menghadap biru keamanan publik setempat dan di tuduh memberikan informasi yang tidak benar serta menggangu tatanan sosial. tak hanya itu, ia juga diperingatkan bahwa ia akan di bawa ke pengadilan jika terus membicarakan penyakit itu. 

Tertular Virus Corona Dari Pasien Glaukoma 

Pada awal Januari 2020, ia merawat seorang wanita yang mengidap glaukoma tanpa sadar bahwa ia telah terjangkit virus corona. Pada 10 Januari 2020, ketika pemerintah masih bersikeras belum ada kasus baru selama seminggu, ia mulai batuk disertai demam. 

"Seandainya para petugas mengungkapkan informasi tentang epidemi ini lebih awal, saya rasa situasinya akan jauh lebih baik. seharusnya akan lebih banyak keterbukaan dan transparansi," kata dr Li Wenliang

seperti yang dilaporkan The Guardian, kematian Li telah memicu kesedihan dan kemarahan di media sosial Tiongkok. Masyarakat menyerukan keputusannya untuk berbicara mengenai virus meski ada risiko yang timbul dari pemerintah. 


Berdasarkan data Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok, jumlah korban jiwa akibat virus corona dinegara tersebut mencapai 636 orang pada Jumat (07/02)pagi. Dari 73 kasus kematian yang baru di laporkan, sekitar 69 kasus terjadi di Provinsi Hubei yang menjadi pusat penyebaran wabah virus corona. 

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.