Jack Ma Lebih Percaya Kepada Mesin Dibandingkan Manusia



Rajanusantara - Raksasa teknologi asal China, Alibaba Group, menjadi target peretas sekitar 300 juta kali setiap harinya. Hal tersebut dikatakan oleh pendiri perusahaan, Jack Ma. Namun, ia bangga bahwa tidak satupun peretas yang berhasil mencuri data maupun dana dari Alibaba dan Alipay.

“Setiap hari Alibaba Group menghadapi lebih dari 300 juta kali upaya peretasan. Tapi kami berhasil menanganinya dan tidak mendapatkan satu masalahpun,” kata Ma, dilansir dari CNBC International.

Jack Ma mengungkapkan, salah satu serangan peretas yang pernah dihadapi perusahaan terjadi pada Februari lalu. Serangan tersebut mengancam 20 juta akun pengguna situs e-commerce Taobao.

Ma menjelaskan, kemampuan perusahaan dalam menangkal serangan peretas terletak pada kemampuan teknologi canggih Alibaba Intelligence. Mesin ini tidak pernah dalam ‘pertempuran’, dan mencatat bahwa mesin lebih unggul daripada logika manusia dalam menggagalkan kejahatan daring.

“Kami mengajarkan mesin itu segala kemungkinan yang dilakukan orang dalam berbuat curang. Mesin dapat mengingat lebih dari jutaan cara kecurangan. Dengan cara ini kami melindungi semua teknologi (yang dimiliki),” jelas Ma.

Untuk mencapai tingkat akurasi tersebut, Ma mengaku bahwa perusahaan harus mengumpulkan data pengguna dalam jumlah besar. Dengan cara itu, memungkinkan Alibaba memberikan perlindungan dan mendeteksi kejahatan.

“Saya lebih percaya kepada mesin daripada (saya) mempercayai orang,” kata Ma.

Menurutnya, Mesin tidak peduli siapapun orang itu dan hanya peduli apakah orang tersebut melakukan sesuatu yang baik atau buruk. “Saya khawatir ketika saya memberikan data kepada orang lain. Orang pasti mencoba
ingin tahu tentang saya, karena saya Jack Ma.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.